Wednesday, March 28, 2007

Perkenalan dengan Peru

Yang tersayang Adna dan Ilham,

Kali ini bude ingin cerita tentang negara Peru. Peru terletak di bagian Barat dari Amerika Selatan. Di Utara, Peru berbatasan dengan negara Ecuador dan Colombia, di bagian Timur ada Brazil dan Bolivia, dan di Selatan ada Chile. Sementara seluruh bagian Baratnya adalah Lautan Pasifik. Peru luasnya sekitar 1,3 juta km2. Berapa luas Indonesia ya?

Secara geografis, Negara ini terbagi atas 3 bagian:

  • La Costa: daerah pantai yang panjang menghadap lautan Pasifik. Daerah ini sebagian besar adalah gurun (ada yang kering dan semi-kering), tapi sungai-sungai dari pegunungan Andes banyak mengalir langsung ke daerah ini, jadi beberapa bagian subur sekali. Ibukota Peru, Lima, berada di daerah ini.
  • La Sierra: daerah pegunungan Andes. Pegunungan Andes ini tidak hanya ada di Peru, tapi juga di Bolivia, Chile, Ecuador dan Argentina. Beberapa gunung tertinggi di dunia ada di pegunungan Andes yang ada di Peru, yaitu Nevado Huascaran (6768m) dan Yerupaja (6634m). Sebagian besar daerah Peru di tenggara, di sekitar Danau Titicaca, merupakan dataran yang luas, yang disebut puna atau altiplano. Ada pula gunung yang masih aktif, seperti El Misti (5822m) yang terletak di dekat kota Arequipa. Danau Titicaca adalah danau tertinggi di dunia (3812m).
  • La Selva: daerah hutan tropis di Amazon. Hutan yang sangat lebat di bagian Timur pegunungan Andes merupakan bagian dari La Selva juga, dan disebut sebagai montaña atau hutan-awan. Di bagian Timur laut, adalah dataran tropis yang luas dengan 2 sungai Ucayali dan Marañon. Sungai terpanjang di dunia, sungai Amazon, berawal dimana kedua sungai tersebut bertemu.

Peru adalah salah satu negara penting di Amerika Latin, karena tentu saja kebudayaan mereka yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Kerajaan Inca, suku bangsa Indian asli di Amerika, berkuasa di sini sekitar 2500 tahun sebelum Masehi. Katanya mereka berkuasa selama 1500 tahun. Lama banget ya?

Sekarang ini penduduk Peru, 45% dari suku bangsa Quechua dan Aymara (keturunan Inca dan pre-Inca), 42% Mestizos (campuran antara bangsa kulit putih dan Indian), 10% bangsa kulit putih kebanyakan keturunan Spanyol, dan 3% bangsa kulit hitam (dari keturunan budak-budak dari Afrika) dan bangsa Asia (dari Jepang dan Cina yang datang pada awal abad ke-19).

Kalau dilihat, orang Peru mirip lho dengan orang Indonesia. Kalau oom Andre sedang tanya sesuatu, pasti orang Peru berusaha menjelaskannya sama bude Ocie, karena disangka bude orang Peru atau orang dari Amerika Latin. Padahal bude Ocie Cuma mengerti sedikit bahasa Spanyol. Jadi walaupun oom Andre yang fasih, mereka tetap menyangka bude lebih fasih...

Bangsa Quechua kebanyakan tinggal di dataran tinggi Sierra, sedangkan bangsa Aymara di Selva (hutan Amazon) dan sekitar danau Titicaca. Para Mestizos ada dimana-mana, tapi terutama di kota-kota besar dan di daerah pantai.

Danau Titicaca adalah danau terbesar yang letaknya paling tinggi di dunia, yaitu 3.856 meter di atas permukaan laut. Tinggi sekali ya! Kota Bandung saja hanya 700 meter di atas permukaan laut. Danau ini berada di perbatasan Peru dan Bolivia. Jadi kita bisa pergi menyeberang danau ini ke Bolivia. Pasti seru ya melewati perbatasan lewat danau. Bude Ocie dan oom Andre pernah melewati perbatasan yang di laut, yaitu diantara kota Copenhagen di Denmark dan kota Malmo di Swedia, dan kita nyebrangnya pake kereta api lho. Jembatan ini sangat unik, karena sebagian berada di atas laut dan sebagian di bawah laut, jadi kelihatannya kereta api kita meluncur tenggelam kedalam laut. Seru kan?

Kota Lima adalah ibukota Peru. Kota yang unik, dan dianggap sebagai salah satu World Heritage Site oleh Unesco. Bagian kota yang dianggap sebagai heritage adalah mulai dari Plaza de Armas sampai dengan Plaza San Martin. Bangunan-bangunan di sana sudah sangat tua dan bergaya colonial-baroque, dan sekarang mereka mulai melakukan renovasi yang biayanya pasti sangat mahal tapi hasilnya bagian kota yang sangat indah. Yang namanya Plaza de Armas dan Plaza San Martin adalah taman-taman di tengah kota yang indah dilengkapi dengan tempat duduk-duduk dimana kita bisa istirahat atau hanya menikmati keindahan gedung-gedung di sekitar plaza tersebut. Plaza disini bukan mall lho! Mungkin seperti alun-alun, tapi alun-alun mana yang indah di Indonesia ya?

Yang paling bude senangi adalah gedung dengan balkon-balkon tua yang sangat khas. Balkon-balkon ini sangat terkenal dan memang sangat indah. Jarang sekali bisa kita lihat bangunan dengan balkon seperti ini. Balkonnya terbuat dari kayu, dan yang sangat indah kalau berwarna hitam.

Kota Lima juga unik karena di dalam kotanya kita bisa mengunjungi piramid yang sudah berusia ribuan tahun. Ada 2 tempat yang bisa kita kunjungi, yaitu: Huaca Pucllana (pre-Columbian tomb) di Miraflores, dan Huaca Huallamarca (a restored pre-Inca pyramid) di San Isidro. Kedua piramid ini berada di tengah bagian kota yang mewah, jadi aneh rasanya kalau kita berada di sana dan bisa lihat piramid yang asalnya dari ribuan tahun yang lalu.

Selain itu, di Lima juga ada sebuah museum yang wajib kita kunjungi kalau kita mau mempelajari asal muasal Amerika Latin, terutama negara Peru, namanya Museo de la Nacion (atau Museum Nasional). Museum ini adalah yang ke-2 terbesar di dunia (Yang terbesar adalah museum nasional di Mexico). Museum ini terletak di sebuah bangunan yang kalau dari luar kelihatan cukup menakjubkan. Bangunan beton bertingkat 9 yang sangat kokoh. Selain menggelar koleksi-koleksi bersejarah lengkap dengan penjelasan dan penampilan yang sangat menarik, museum ini juga mempunyai beberapa ruangan yang dijadikan tempat konser, pertunjukan dan juga pameran. Tentu ada juga toko yang menjual barang-barang kerajinan dari sana dan restoran. Bude Ocie dan oom Andre sempat menonton pertunjukan ballet ”Don Quijote” yang dimainkan oleh Ballet Nacional de Peru. Cerita Don Quijote berasal dari Spanyol, dan sangat terkenal di seluruh dunia. Nanti minta ayah atau bunda cerita tentang Don Quijote ya...

Museum lain yang juga sangat menarik untuk dikunjungi adalah Museum Larco (nama lengkapnya Museo Arquelogico Rafael Larco Herrera). Museum ini dibangun di atas sebuah piramid dari jaman sebelum Columbia di abad ke-7, dan museum ini menempati sebuah mansion yang dibangun di abad ke-18. Boleh dikatakan museum ini menggelar koleksi yang sangat menakjubkan. Mereka menyusun koleksi-koleksinya dengan sangat menarik dan kronologis dengan dari masa pra-sejarah Peru kuno selama 3.000 tahun. Mereka juga punya koleksi yang belum boleh dikunjungi oleh anak-anak, nanti kalau sudah dewasa baru boleh lihat ya...

Masih banyak museum lain yang ada di kota Lima ini, tapi bude dan oom tidak punya banyak waktu untuk mengunjungi semuanya. Ke-2 museum yang bude ceritakan di atas adalah yang sangat penting untuk dikunjungi karena kita betul-betul bisa belajar banyak tentang sejarah Peru. Ada satu museum yang selalu dikunjungi turis yaitu Museo de Oro, artinya Museum Emas, yang isinya adalah koleksi emas-emas dari jaman dahulu kala. Tapi kata oom Andre, lebih baik belajar dari kedua museum terdahulu yang lebih banyak menjelaskan sejarah Peru. Di museum-museum tersebut, penampilan koleksinya sangat menarik dan sangat informatif. Rasanya betah memperhatikan satu persatu koleksi dan penggambaran sejarahnya. Mungkin kurator museum di Indonesia harus banyak belajar soal hal ini ya supaya museum di Indonesia juga menarik, bersih, dan informatif.

Kota Lima sekarang sudah lebih rapi dan bersih. Pedagang kaki lima sudah tidak ada lagi, yang ada adalah mereka yang menyewa tempat langsung ke pemerintah daerahnya dan menggunakan gerobak yang sama dan dengan cat yang sama. Kota Lima tidak semrawut lagi seperti dulu, tapi karena transportasi publiknya hanya dengan bis dan taksi, maka agak kurang nyaman untuk pergi kesana-sini, kecuali bisa berbahasa Spanyol. Taksi di sini jarang yang pake meter, kita harus tawar menawar dulu sebelum naik taksi. Bagaimana kalau nggak bisa bahasa Spanyol ya?

Kota Lima mempunyai jalan yang lebar-lebar dan banyak yang juga mempunyai taman yang lebar ditengah jalannya. Jalan yang begini yang disebut Boulevard. Kita bisa katakan Jalan Thamrin dan Sudirman di Jakarta sebuah boulevard, juga Jalan Supratman di Bandung, karena ada taman ditengah jalannya. Tapi dikebanyakan ibukota di Amerika Latin, taman yang membatasi kedua jalan ini sangat lebar-lebar. Rata-rata mereka masing-masing mempunyai 3 jalur mobil dan mungkin sekitar 10 meter taman. Jadi kelihatannya bagus sekali dan taman ini selalu dihiasi dengan pepohonan yang rindang, hijau dan subur. Selain itu, kota Lima juga mempunyai tempat pejalan kaki yang lebar, sehingga orang senang berjalan kaki di sana.

Tapi ternyata Peru tidak lengkap kalau kita tidak pergi beberapa km ke luar kota Lima. Kami berdua pergi ke kota di pinggiran kota Lima yang bernama Mi Peru. Kota ini asalnya dibangun oleh para pendatang ilegal yang mendirikan rumah kardus atau rumah seng di gurun di luar kota Lima. Tapi sekarang mereka sudah resmi mendapatkan sertifikat hak milik atas tanah yang mereka tempati itu dari pemerintah. Jadi sekarang kalau mereka mau pinjam uang ke Bank untuk modal usaha, mereka dapat memakai sertifikat rumah ini untuk jaminannya. Adek Ilham dan mas Adna kan pernah ke Bank Syariah ya, diterangkan tidak bagaimana kalau mau pinjam uang ke Bank? Kalau belum tahu, nanti tanya sama Bunda ya...

Kalau kita bicara tentang Peru, banyak sekali tempat-tempat yang seharusnya kita kunjungi, diantaranya:

  • Arequipa : Arequipa disebut juga ’kota putih’, berpenduduk 621 ribu orang, terletak di tengah dataran Andes yang subur dan dikelilingi oleh gunung-gunung yang spektakular, salah satunya El Misti (5822m) yang ujungnya selalu ditutupi salju. Kota ini pernah kena gempa bumi yang besar di bulan Juni 2001, sehingga penduduknya tidak membuat bangunan yang tinggi. Tapi hal ini malah membuat kota ini sangat indah, dan kita bisa melihat El Misti di kejauhan dan juga Hutan lindung Salinas (Reserva Nacional Salinas). Kota ini adalah salah satu Unesco World Heritage Sites.
  • Ayacucho: Kota ini berpenduduk 100 ribu dan merupakan kota tua yang terkenal karena mempunyai 33 gereja. Selalu ada gereja di setiap sudut kotanya! Kota ini terletak di tengah-tengah pegunungan Andes yang berada di Peru. Kota ini indah tapi cukup terpencil, karenanya masih kurang dikenal.
  • Cajamarca: Kota ini merupakan salah satu yang paling menarik di pegunungan Andes. Terletak di ketinggian 2650m, berpenduduk hanya 70 ribu. Suasananya kolonial tapi sangat relaks. Karena kota ini juga cukup terpencil di bagian Utara Sierra, maka bukan merupakan tempat yang sering dikunjungi turis, walaupun sebetulnya kota ini banyak mempunyai tempat-tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Tidak jauh dari kota ini ada Baños del Inca, suatu tempat pemandian air panas alami yang dibangun oleh bangsa Inca. Ceritanya penguasa Inca jaman itu yang bernama Atahualpa sedang mandi di tempat pemandian air panas ini ketika Pizarro, penjajah dari Spanyol datang ke area ini. Tidak jauh dari kota ini juga ada sebuah situs besar dari jaman pre-Inca yang disebut Ventanillas de Otuzco. Situs ini adalah sebuah tempat pemakaman yang terletak di bukit yang berbentuk ratusan gua yang diukir kedalam bebatuan bukitnya. Mungkin kalau pernah ke Sulawesi, ada juga tempat pemakaman yang mirip.
  • Cuzco: Cuzco adalah ibukota arkeologis dari benua Amerika dan merupakan kota tertua yang masih terus dihuni. Dahulu Cuzco juga merupakan ibukota kerajaan Inca (walaupun dulunya disebut Qosqo). Di kota ini kita bisa melihat dinding-dinding batu tebal yang dibangun oleh bangsa Inca. Dinding-dinding ini berada di sebagian besar jalan-jalan utamanya dan juga merupakan fondasi dari bangunan-bangunan kolonial maupun modern. Konon karena arsitektur bangsa Inca sangat sulit untuk dihancurkan, maka penjajah bangsa Spanyol membangun di atas bangunan-bangunan Inca dan merampok semua emas-emas yang ada. Sekarang ini Cuzco berpenduduk 250 ribu orang. Kota ini terletak di ketinggian 3326m dan terletak di Selatan lembah yang sangat indah Valle Sagrado, lembah suci bangsa Inca. Di dekat Cuzco, ada sebuah situs Inca (mungkin juga situs religius) yang dinamakan Sacsayhuáman yang artinya sarang burung elang. Situs ini merupakan situs terpenting dan terindah dari arsitektur Inca. Bangunan-bangunan lain terbuat dari bebatuan masif, dan sebagian batu tersebut besarnya sebesar kapal terbang! Bagaimana bangsa Inca membangun kota ini di ketinggian seperti ini tentunya akan tetap merupakan misteri. Konon diperkirakan untuk mengangkat bebatuan itu saya mungkin diperlukan paling tidak 20 ribu orang.
  • Machu Picchu: Machu Picchu terletak di sebelah Utara kota Cuzco dan terletak di pegunungan yang hampir tidak terjangkau dan sangat terpencil. Kota ini adalah sebuah kota Inca kuno yang baru diketemukan pada tahun 1911. Machu Picchu artinya puncak yang kuno dalam bahasa orang lokal sana. Machu Picchu adalah salah satu tempat kunjungan turis di dunia, dan orang dari berbagai penjuru dunia datang mengunjungi puing-puing kota yang terletak di ketinggian 2400m. Kota kuno ini dikelilingi oleh gunung-gunung yang hijau dengan hutan-hutannya yang lebat. Pemandangan paling indah di kota ini adalah pada saat matahari terbit, ketika puing-puing kota dan gunung-gunung yang mengelilinginya tertutup oleh kabut yang sangat tebal.
  • Nazca: Nazca terletak di pinggir sungai Nazca, dan merupakan kota kecil di gurun yang hanya berpenduduk 50 ribu. Lembah yang kering ini mendapatkan irigasi dari sistem irigasi yang berasal dari jaman pra-Inca. Kebanyakan orang mengenal kota ini karena adanya Nazca Lines (atau Garis-garis Nazca) yang sangat terkenal itu. Sebelum tahun 1939, kota ini hanyalah sebuah kota kecil yang terletak di gurun yang paling kering di dunia. Tapi ternyata gurun ini merupakan sketch-pad (tempat corat-coret/sketsa)nya orang Indian kuno dan merupakan misteri keilmuan terbesar di dunia ini. Sketsa-sketsa yang ada di Nazca Lines yang merupakan serial gambar binatang, bentuk-bentuk geometrik dan burung-burung, besarnya sampai 200 meter, diukir ke dalam bebatuan gurun yang sangat kering dan terjaga selama hampir 2000 tahun. Mungkin hal ini bisa terjadi karena jarangnya turun hujan di daerah ini dan juga adanya angin khusus yang membersihkan tapi tidak menghapus gurun ini. Hebat ya!

Jadi ceritanya, pada tahun 1939, seorang ilmuwan Amerika bernama Paul Kosok terbang di atas gurun ini dengan pesawat kecil dan dia melihat garis-garis yang ada di gurun yang memang kurang terlihat kalau dilihat dari darat. Awalnya dia berpikir bahwa ini pastilah bagian dari sistem irigasi pra-Inca, tapi langsung dia menyimpulkan bahwa ini bukan bagian dari irigasi. Kosok menemukan garis-garis dari mathari terbenam berada sejajar dengan arah dari gambar-gambar burung. Dia melihat bahwa Nazca Lines sebagai sebuah buku astronomi terbesar di dunia.

Tidak lama setelah penemuan Kosok ini, seorang ahli matematika Jerman bernama Maria Reiche (yang berusia 35 tahun), mulai mempelajari tentang garis-garis dan gambar-gambar tersebut. Hampir selama 50 tahun dia melakukan penelitian tentang hal ini. Kebanyakan ilmuwan menyatakan bahwa pastilah sulit untuk membuat garis-garis yang hanya terlihat jelas dari udara, dan mereka beranggapan pastilah ada hubungannya dengan sistem navigasi orang luar angkasa dan dibuat oleh orang dari planet lain. Tapi Maria Reiche tidak setuju dengan hal ini. Maria Reiche meninggal pada usia 95 di tahun 1998.

Setelah yang serius-serius, bude ingin ceritakan tentang musik yang ada di Peru. Ada 2 jenis musik tradisional Peru, yaitu folklórico dan criollo. Seperti juga di berbagai belahan Amerika Latin, musik di sini tidak bisa dilepaskan dari tariannya, jadi selalu ada bersama-sama. Musik folklórico terkenal dengan dimainkannya pan-flutes. Musik ini juga bisa kita dengar di berbagai belahan pegunungan Andes. Walaupun berasal dari jaman pra-kolonial, tapi sekarang mereka sudah menggunakan alat-alat musik lain seperti gitar dan charango (asalnya dari Spanyol tapi sudah dimodifikasi oleh orang dari Andes). Akhir-akhir ini bahkan sudah dilengkapi dengan harpa, biola dan berbagai alat musik tiup. Contoh paling terkenal adalah lagu El Condor Pasa yang dinyanyikan oleh Paul Simon.

Musik Criollo umum dimainkan di seluruh daerah pantai di Peru. Dalam musik ini termasuk berbagai gaya musik, termasuk valse, Afro-Peru dan marinera. Yang paling populer di Peru adalah valse, atau waltz. Valses adalah lagu-lagu tentang kehidupan, cinta, kesenangan dan kesedihan. Asalnya dari musik waltz dari Wina, tapi lebih vokal dan sangat berbeda dari musik yang ada di Eropa. Musik Afro-Peru diperkenalkan oleh budak-budak negro dan diperkaya oleh elemen-elemen kolonial, dan menghasilkan gaya musik Peru yang khas dan unik. Musik marinera sebetulnya adalah tarian yang menggunakan musik. Musik lain yang juga populer di Peru adalah musik salsa. Musik salsa berasal dari Cuba, tapi sangat terkenal di Amerika Latin, termasuk Peru. Selain itu, merengue dan cumbia juga merupakan musik yang popular disana.

Itulah sedikit cerita perkenalan bude Ocie dengan Peru? Mudah-mudahan mas Adna dan adek Ilham bisa belajar sedikit tentang negara Peru ya, dan nanti kalau sudah besar bisa pergi kesana dan mengunjungi tempat-tempat yang bude ceritakan.

Salam sayang,

Bude Ocie




2 comments:

Sandhi Oke said...

tks informasinya, jadi tahu tentang peru..
boleh tanya, saya punya uang peru tahun 1988 klo ditotal kurs nilainya mencapai 150juta rupiah, cara tukar dolar atau rupiah gmn ya?
saya tuker beberapa bank and money changer mereka ga punya link katanya.
mohon sarannya.. tks

alfid said...

makasih informasinya..
saya juga butuh informasi neh..
saya punya uang peru tahun 1989, 100ribuan, total 10 juta sole.
kalo di kurs kurang lebih 30 Milyar rupiah..
aku bingung mau tuker dimana?
bank-bank di indonesia sulit banget untuk menukarkannya.
mohon bantuan dan informasinya sangat asaya nantikan di :
van.arista@gmail.com
van_arista@yahoo.com
telp. 031-71706500
081808500451
makasih ya..